Senin, 10 Juni 2013

YESUS YANG FINAL



Baca: Yohanes 21:24-25

... tetapi hal-hal ini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya karena percaya, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:31)


Bacaan Alkitab Setahun:

Nehemia 9-10


Kemungkinan besar Anda mengenal nama ini. Popularitasnya bertahan lama. Namanya pernah dipakai untuk merek parfum, nama asteroid, dan nama proyek pemantauan pencemaran di Laut Mediterania. Sejarawan Harold Bloom menyebutnya “selebritas pertama di dunia”. Riwayatnya telah diadaptasi menjadi paling tidak 5 pertunjukan balet, 45 opera, 77 sandiwara, dan 5 film layar lebar. Masalahnya, keberadaannya masih menjadi bahan perdebatan di antara para ilmuwan. Sosoknya jadi lebih mirip tokoh dongeng. Namanya adalah Cleopatra.

Yesus adalah realitas sejarah yang lain. Kehadiran-Nya berdampak besar dalam sejarah. Menurut riset pada 2012, sepertiga penduduk dunia atau 2,2 miliar orang adalah pengikut Kristus. Yesus memikat banyak orang dengan kisah-Nya. Tak terhitung jumlah orang yang diubahkan karena mendengarkan sabda-Nya, yang terus disebarluaskan oleh para pengikut-Nya. Sampai sekarang Dia masih “menuliskan” kisah-Nya dalam kehidupan banyak orang di bumi ini. Seperti kesaksian Yohanes, seluruh kitab di dunia ini tidak cukup untuk memuat kisah-Nya. Dan, Kristus mengundang kita untuk menyambut kehadiran-Nya dalam hidup kita.

Meskipun demikian, tidak sedikit penentang yang berusaha mempertanyakan kisah-Nya. Mereka hendak memasukkan Yesus ke dalam kotak dongeng sebagaimana Cleopatra: sosok yang terkenal, namun hanya khayalan, bukan Tuhan yang layak dipuja dan disembah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga meragukan Dia, ataukah kehadiran-Nya telah mengubahkan kehidupan kita?—MRT
JIKA YESUS HANYA TOKOH DONGENG, BETAPA SIA-SIA
SEKIAN BANYAK BUKU YANG DITULIS TENTANG DIRI-NYA

TEGURAN SIA-SIA

Baca: Yeremia 7:21-28

Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. (Yeremia 7:27)


Bacaan Alkitab Setahun:
Nehemia 11-12


Mungkin Anda pernah mengalaminya. Anda mengingatkan seorang rekan yang jatuh ke dalam dosa, namun ia tidak mau mendengar teguran Anda, bahkan terus tenggelam dalam dosa. Bagaimana perasaan Anda? Sakit hati, bukan? 

Yeremia mengalami penolakan yang tak kalah parah. Ia hidup di tengah bangsa Israel yang telah mengalami karya Allah sejak pembebasan besar dari tanah perbudakan (ay. 22). Allah ingin seluruh hidup mereka diserahkan kepada-Nya (ay. 23). Ia memiliki rencana yang mulia bagi bangsa Israel. Tetapi, kita tahu kisah selanjutnya. Mereka berulang-ulang memberontak terhadap Allah. Israel sama sekali tidak takut kepada Allah, Pemilik hidup mereka (ay. 24-26). Yeremia pun menghadapi kenyataan pahit: segala tegurannya tidak mereka dengar (ay. 27). Mungkin kita bertanya, “Lalu untuk apa Yeremia menyuarakan kebenaran?” Jika melihat pasal-pasal berikutnya, terlihatlah bahwa tugas utama Yeremia adalah menyatakan murka Allah atas Israel, menelanjangi segala kebobrokan hidup mereka. Sulit sekali? Memang. Tetapi, teguran-Nya tetap harus dinyatakan, agar mereka dapat sadar dan bertobat.

Bagaimana sikap hati kita, sebagai alat Tuhan, saat menyuarakan kebenaran? Apakah kita bersikap: “Meskipun tidak didengar, bahkan sekalipun dicela, aku akan tetap melaksanakannya dengan penuh sukacita dan berharap sepenuhnya kepada Dia yang mengutus aku”? Kita tidak dapat mengubah orang lain. Roh Kudus dan kebenaran firman-Nya yang dapat melakukannya. Tugas kita cukup menyuarakan kebenaran itu.—BWA
KITA TIDAK DAPAT MEMBUAT ATAU MEMAKSA ORANG UNTUK BERTOBAT,
NAMUN KITA DAPAT MENYUARAKAN KEBENARAN KEPADA MEREKA